Info Kilasan – Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Golkar, mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024. Pengunduran diri ini langsung mendapat perhatian, terutama karena sebelumnya, pada 9 Agustus, Hartarto dilaporkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Namun, Istana Kepresidenan menyatakan bahwa keputusan Hartarto untuk mundur tidak ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.
Airlangga Hartarto mengunjungi Istana Kepresidenan pada Jumat sore dan meninggalkan tempat tersebut setelah berdiskusi dengan Jokowi. Menurut Hartarto, pertemuan tersebut membahas isu-isu ekonomi nasional. Namun, Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa pengunduran diri Hartarto adalah keputusan pribadi yang tidak berhubungan dengan Presiden Jokowi. “Pengunduran diri ini adalah hak pribadi beliau dan urusan internal Partai Golkar,” kata Ari Dwipayana.
“Baca Juga: Ditjen Pajak Bisa Intip Rekening Ini, Siapa Saja?”
Dalam video resmi yang dirilis oleh Partai Golkar, Airlangga menjelaskan bahwa keputusannya mundur diambil untuk menjaga stabilitas internal partai dan memfasilitasi transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Airlangga juga menyebut bahwa Partai Golkar akan segera melanjutkan proses pemilihan ketua umum baru sesuai dengan ketentuan internal.
Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia menjelaskan bahwa pengunduran diri Airlangga bertujuan untuk memperkuat soliditas internal Partai Golkar. Selain itu, untuk menciptakan situasi kondusif selama transisi pemerintahan. “Airlangga lebih dibutuhkan di kabinet untuk mengantarkan masa transisi ke pemerintahan berikutnya,” ujarnya. Ketua Dewan Pakar Agung Laksono menegaskan bahwa keputusan ini adalah keputusan pribadi tanpa tekanan internal atau diskusi sebelumnya di partai.
Partai Golkar dijadwalkan menggelar rapat pleno pada 13 Agustus 2024 untuk menentukan pelaksana tugas ketua umum dan jadwal musyawarah nasional atau musyawarah nasional luar biasa. Penetapan ini penting karena calon kepala daerah yang didukung Partai Golkar harus mendapatkan persetujuan dari ketua umum dan sekretaris jenderal definitif sebelum pendaftaran calon pada 27 Agustus 2024.
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962. Setelah berkarier sebagai pengusaha di berbagai sektor, ia memasuki dunia politik dan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 hingga 10 Agustus 2024. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan anggota DPR.
Dengan mundurnya Hartarto dari posisi ketua umum, Partai Golkar akan menghadapi fase transisi penting dalam menentukan arah kepemimpinan ke depannya.
“Simak Juga: PDIP Tetapkan Edy Rahmayadi sebagai Kandidat Pilgub Sumut”