Jenis Amunisi Meledak yang Tewaskan 13 Orang Terungkap
infokilasan.com – TNI Angkatan Darat (AD) sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait ledakan hebat yang terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Insiden tersebut terjadi ketika tim tengah melaksanakan prosedur penghancuran amunisi yang tidak layak pakai. Namun, tanpa terduga, ledakan besar terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Sebanyak 13 orang tewas dalam kejadian ini, termasuk di antaranya empat anggota TNI yang sedang bertugas di lokasi.
Pihak TNI AD menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tragis ini. Mereka memastikan akan menanggung seluruh proses penanganan korban, mulai dari evakuasi medis, identifikasi jenazah, hingga pemakaman.
TNI juga berkomitmen memberikan pendampingan kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Investigasi dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan serta memastikan apakah prosedur pemusnahan telah dijalankan sesuai standar operasional.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD menegaskan bahwa pemusnahan amunisi kadaluarsa merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dilakukan demi keamanan lingkungan. Namun, mereka mengakui pentingnya evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang belum jelas sumbernya. TNI berjanji akan menyampaikan hasil investigasi secara transparan kepada publik.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan amunisi kadaluarsa dengan sangat hati-hati, mengingat potensi bahayanya terhadap personel dan warga sekitar.
” Baca Juga: Perbandingan Mobil Sport Terbaik: Siapa Juara? “
Kabupaten Garut. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa kegiatan sempat dihentikan pada Senin sore karena kondisi gelap dan cuaca tidak mendukung.
Pagi Selasa (13/5/2025), tim kembali melanjutkan pencarian dan pengumpulan bukti di lapangan. Fokus mereka adalah memastikan tidak ada sisa amunisi aktif yang membahayakan serta mengidentifikasi penyebab ledakan yang menewaskan 13 orang, termasuk empat prajurit TNI.
Informasi awal menyebut bahwa amunisi yang meledak terdiri dari Munisi Kaliber Besar (MKB) dan Munisi Kaliber Kecil (MKK). Jenisnya meliputi mortir, granat tangan, munisi pistol, peluru SS1, serta kaliber 5.56 dan 7.62.
Jumlah pasti amunisi yang meledak belum diumumkan, namun seluruhnya merupakan stok kedaluwarsa yang wajib dimusnahkan. TNI rutin melakukan pemusnahan di lokasi tersebut sebagai bagian dari prosedur pengamanan standar militer.
” Baca Juga: 5 Mobil Terbaik untuk Perjalanan Jauh “
Komisi I DPR RI meminta Kementerian Pertahanan dan TNI mengevaluasi sistem penyimpanan amunisi dan mendesain ulang gudang yang ada. Legislator Amelia Anggraini menegaskan pentingnya keselamatan dan disiplin dalam pengelolaan amunisi, apalagi jika berada dekat permukiman.
Ia mengingatkan bahwa tragedi serupa pernah terjadi di Cilandak tahun 1984 dan menewaskan belasan warga. DPR menuntut agar kejadian ini menjadi titik balik dalam perbaikan sistem penyimpanan dan pemusnahan amunisi.