Info kilasan – Perkembangan teknologi drone semakin menarik perhatian global, terutama ketika negara-negara besar seperti China memamerkan inovasi terbaru dalam bidang ini. Dalam konteks ketegangan regional dan kebutuhan akan superioritas teknologi, militer China baru-baru ini memamerkan dan memperkenalkan drone canggih yang dirancang untuk menyerupai burung, sebuah terobosan yang bisa mengubah lanskap pengintaian dan strategi militer.
Teknologi drone yang menyerupai burung ini menjadi berita utama setelah seorang blogger asal China, David Wang, mengunggah video yang menunjukkan drone dengan desain mirip burung. Video tersebut menampilkan anggota unit pasukan khusus China, Giao Long, sedang melakukan latihan dengan drone yang mampu mengepakkan sayapnya seperti burung asli.
Dalam video pertama yang diunggah, anggota gugus tugas Giao Long terlihat berlatih di sekitar danau sambil memegang drone berdesain burung. Setelah peluncuran, drone tersebut menunjukkan kemampuannya untuk terbang dan mengepakkan sayap secara realistis. Fitur ini memungkinkan drone untuk beroperasi dengan kamuflase yang sangat efektif di lingkungan alami, seperti hutan atau area terbuka.
Video kedua memperlihatkan dua jenis drone: satu berukuran sedang yang menyerupai burung dara, dan satu lagi yang lebih besar, mirip dengan burung elang. Pasukan Komando Jiaolong, unit yang setara dengan Pasukan Khusus Angkatan Laut AS, terlihat meluncurkan dan mengoperasikan kedua jenis drone ini.
“Baca juga: PLTS Terapung Mobile Pertama di RI!”
Meskipun rincian teknis mengenai drone ini masih dirahasiakan, informasi yang beredar mengungkapkan beberapa fitur menarik. Drone ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengintaian tetapi juga dapat membawa berbagai muatan, termasuk sensor dan kamera miniatur untuk pengumpulan intelijen.
Lebih menarik lagi, drone ini dilaporkan dilengkapi dengan hulu ledak mikro yang dapat digunakan untuk misi serangan bergaya kamikaze. Fitur ini memberikan keuntungan strategis signifikan dengan kemampuannya untuk melakukan operasi rahasia yang sulit terdeteksi oleh musuh. Dengan desain yang menyerupai burung, drone ini mampu beroperasi dengan sangat tersembunyi, menghindari deteksi radar dan pengawasan konvensional.
Drone dengan desain mirip burung ini terinspirasi oleh konsep ornithopter. Yang memanfaatkan gerakan sayap untuk terbang, mirip dengan cara burung asli beroperasi. Ini merupakan penerapan langsung dari prinsip biomimetik, di mana desain dan fungsi alam digunakan untuk menciptakan teknologi yang lebih efisien dan efektif.
Konsep drone mirip burung sebenarnya bukanlah hal baru. Pada tahun 1960, Badan Intelijen AS (CIA) meluncurkan proyek aquiline, yang bertujuan untuk mengembangkan drone yang bisa menyamar sebagai burung. Namun, proyek ini terpaksa dibatalkan karena kendala teknologi pada waktu itu. Teknologi pembuatan drone yang cukup kecil dan dilengkapi dengan sistem canggih belum memadai untuk mendukung proyek tersebut.
Kini, dengan kemajuan teknologi yang pesat, terutama dalam miniaturisasi komponen dan peningkatan kemampuan sensor, konsep lama ini telah terwujud dengan lebih efektif. China memanfaatkan dan memamerkan teknologi terkini untuk menghadirkan drone burung. Yang tidak hanya tampak realistis tetapi juga memiliki berbagai kemampuan operasional yang mengesankan.
“Simak juga: Pesawat Tempur TNI AU Atraksi di Langit IKN”
Pengenalan drone mirip burung oleh China menunjukkan bagaimana teknologi militer terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan strategis dan operasional. Dengan kemampuan untuk berkamuflase dan melakukan serangan presisi, drone ini berpotensi mengubah cara operasi militer di masa depan. Negara-negara lain mungkin akan merespons dengan inovasi serupa atau strategi baru untuk menghadapi ancaman yang semakin canggih.
Inovasi ini juga menekankan pentingnya investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan. Serta bagaimana teknologi biomimetik dapat memberikan keuntungan kompetitif di lapangan. Ke depan, teknologi drone akan terus menjadi fokus utama dalam strategi militer global, dengan kemungkinan aplikasi yang semakin beragam dan kompleks.