Info kilasan – Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan berbagai informasi terkait warna tutup botol air minum kemasan yang konon menandakan jenis air yang terkandung di dalamnya. Namun, apakah informasi ini benar-benar dapat dipercaya? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan klarifikasi terkait hal ini untuk menghilangkan kebingungan di kalangan masyarakat.
Humas BPOM, Eka Noormala, dengan tegas membantah kabar yang beredar luas di media sosial. “Tidak benar info itu,” ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta pada Senin (29/7/2024). BPOM menegaskan bahwa pemilihan warna botol adalah kebijakan dari produsen dan bukan merupakan indikator baku dari jenis atau kualitas air yang terkandung di dalamnya.
“Baca juga: Gula dan Bioetanol, Potensi Baru di Papua”
Video yang menjadi viral menyebutkan bahwa warna tutup botol air minum dapat memberikan petunjuk mengenai sumber atau kualitas air. Misalnya, tutup botol warna biru dikaitkan dengan air dari mata air bawah tanah yang telah melalui proses penyulingan, sementara warna hijau menandakan kandungan mineral yang tinggi dalam air.
Namun, menurut BPOM, tidak ada dasar ilmiah atau regulasi yang mendukung klaim ini. Kebijakan tentang warna tutup botol sepenuhnya menjadi keputusan produsen untuk keperluan branding dan identifikasi produk mereka di pasaran.
Selain memastikan bahwa informasi tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dari segi regulasi, BPOM juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap informasi yang bersifat viral di media sosial. Mengenali sumber informasi dan melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi lebih lanjut sangat penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.
“Simak juga: Kejang Demam pada Anak, Panduan dan Langkah Penting”
Kontroversi seputar warna tutup botol air minum menyoroti pentingnya literasi informasi di era digital saat ini. Dengan penyebaran informasi yang begitu cepat di platform seperti media sosial. Masyarakat dituntut untuk lebih kritis dan cerdas dalam mengonsumsi informasi. Klarifikasi yang diberikan oleh BPOM menjadi pengingat bahwa tidak semua informasi yang tersebar di media sosial dapat diandalkan, dan penting bagi setiap individu untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebelum membuat kesimpulan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan fungsi BPOM dalam mengawasi produk konsumsi. Seperti air minum kemasan, masyarakat diharapkan dapat lebih tenang dan percaya diri dalam memilih produk yang aman dan berkualitas. Edukasi terus menerus tentang literasi informasi menjadi kunci untuk melindungi konsumen dari informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.