RI Kurangi Subsidi LPG 3 Kg, Percepat Transisi ke Jargas
infokilasan.com – Pemerintah melalui Kementerian ESDM mempercepat program jaringan gas (jargas) rumah tangga demi memperkuat ketahanan energi nasional. Langkah ini juga bertujuan mengurangi beban subsidi LPG 3 kg, terutama di wilayah perkotaan.
“Baca Juga: Eng Hian Tekankan Pentingnya Kemenangan Indonesia atas India“
Anggota Komisi XII DPR, Cek Endra, menjelaskan bahwa program jargas menghadapi sejumlah tantangan. Infrastruktur distribusi gas masih terbatas. Selain itu, alat konverter gas belum banyak dimiliki masyarakat. Ia juga menyoroti minimnya minat investor dalam pembangunan SPBG karena dianggap kurang menguntungkan.
“Dukungan anggaran dari APBN untuk program ini juga masih terbatas,” ujar Cek Endra di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Cek Endra menegaskan bahwa jargas memiliki manfaat besar. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan impor LPG yang terus membengkak. Pada 2024, impor LPG Indonesia diperkirakan mencapai 6,91 juta metrik ton. Kondisi ini jelas membebani cadangan devisa negara.
Selain itu, pemanfaatan gas bumi untuk jargas akan meningkatkan penggunaan sumber daya alam dalam negeri. Jargas dinilai lebih murah, aman, stabil, dan ramah lingkungan. Program ini juga mendukung transisi energi bersih yang dicanangkan pemerintah.
Cek Endra menyarankan dua langkah strategis. Pertama, pemerintah harus meningkatkan alokasi anggaran APBN untuk pembangunan jargas. Kedua, diperlukan kebijakan yang menarik bagi sektor swasta agar mau terlibat, termasuk sektor properti.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, turut menegaskan pentingnya pembangunan jargas. Ia menyebut konsumsi LPG nasional mencapai 8 juta ton per tahun. Sementara kapasitas produksi dalam negeri hanya 1,7 juta ton.
“Kita masih impor 6-7 juta ton LPG setiap tahun. Ini kondisi yang tidak ideal,” kata Bahlil.
Bahlil memastikan pemerintah akan membangun industri gas yang mampu menghasilkan gas setara LPG C3 dan C4. Ia menargetkan produksi dalam negeri bisa mencapai 2 juta ton. Sisanya akan dipenuhi melalui jaringan gas rumah tangga.
“Baca Juga: Jadwal Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan PNS 2025“
Bahlil menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya kedaulatan energi. “Kita harus berdiri di kaki sendiri untuk mengelola sumber daya alam,” tegasnya.