Info kilasan – Tanggal 23 Juli 2024 menjadi hari yang menyaksikan lonjakan harga signifikan untuk sejumlah harga bahan pangan penting di Indonesia. Cabai rawit merah, salah satu komoditas yang paling terkena dampak. Kini mencatat harga rata-rata nasional sebesar Rp 64.600 per kilogram (kg). Meningkat 2,38% atau sekitar Rp 1.500 per kg dari hari sebelumnya. Di Jakarta, harga cabai rawit merah melonjak drastis menjadi Rp 80.000/kg di Jakarta Barat, Rp 75.000/kg di Jakarta Pusat, dan Rp 60.000/kg di Jakarta Utara.
Daging sapi juga tidak ketinggalan dengan kenaikan harga dari Rp 100/kg menjadi Rp 135.150/kg. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan dengan harga pekan lalu. Di beberapa daerah seperti Aceh dan Riau, harga daging sapi bahkan mencapai lebih dari Rp 155.000/kg.
“Baca juga: Bank Bangkrut Mengalami Lonjakan Di Indonesia”
Harga beras jenis medium juga mengalami kenaikan menjadi Rp 13.560/kg, naik Rp 10/kg dari hari sebelumnya. Di Jakarta, harga beras medium rata-rata mencapai Rp 13.550/kg. Dengan harga tertinggi mencapai Rp 15.000/kg di Jakarta Barat dan Rp 14.000/kg di Jakarta Pusat serta Jakarta Utara. Sementara itu, harga beras jenis premium cenderung stabil tetapi memiliki variasi harga yang signifikan di beberapa daerah Jakarta, seperti mencapai Rp 18.000/kg di Jakarta Barat.
Badan Pangan Nasional (BPN) telah mengeluarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 yang mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras. Wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan. Harga HET untuk beras medium ditetapkan sebesar Rp 12.500/kg dan untuk beras premium sebesar Rp 14.900/kg. Sebagai upaya untuk mengontrol harga beras di pasaran.
“Simak juga: Kondisi Ekonomi Energi Indonesia Rupiah Melemah”
Selain cabai rawit, daging sapi, dan beras, beberapa komoditas pangan lainnya juga mengalami kenaikan harga. Bawang putih, cabai merah keriting, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam, dan gula konsumsi semuanya mencatatkan kenaikan harga yang signifikan. Mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh konsumen dan pengusaha di sektor pangan saat ini.
Kenaikan harga pangan yang signifikan seperti ini tidak hanya mempengaruhi daya beli masyarakat tetapi juga menuntut responsifitas dari pemerintah dan pengusaha untuk mengelola ketersediaan dan harga pangan secara efektif. Dengan memahami dinamika pasar dan implementasi kebijakan yang tepat. Diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari fluktuasi harga pangan yang tidak terkendali.