Info kilasan – Belakangan ini, publik diramaikan dengan perseteruan antara Laura Meizani Nasseru Asry, lebih dikenal sebagai Lolly, dan Mail Syahputra, asisten dari ibunya, Nikita Mirzani. Perseteruan ini memicu kontroversi yang mengundang banyak perhatian dari media dan penggemar. Nikita Mirzani, aktris terkenal yang juga merupakan ibu dari Lolly, akhirnya memberikan tanggapannya terkait konflik ini. Berikut adalah rincian mengenai perseteruan tersebut dan komentar terbaru dari Nikita Mirzani.
Perseteruan antara Lolly dan Mail Syahputra semakin memanas setelah Mail Syahputra menuduh Lolly hamil melalui sosial media. Tuduhan tersebut memicu aksi saling sindir antara keduanya, yang membuat situasi semakin memanas di dunia maya. Lolly, yang dikenal sebagai putri dari Nikita Mirzani, tidak tinggal diam dan menanggapi tuduhan Mail dengan berbagai sindiran balasan.
Kehebohan ini mendapat perhatian luas, tidak hanya dari penggemar, tetapi juga dari media yang terus mengupas setiap detail dari perseteruan tersebut. Melihat situasi yang semakin kompleks, banyak yang penasaran bagaimana sikap Nikita Mirzani sebagai ibu dalam menghadapi konflik ini.
“Baca juga: Kesha Ratuliu, Antara Syifa Hadju dan Marsha Aruan di Bali”
Menanggapi konflik antara Lolly dan Mail, Nikita Mirzani memberikan komentar yang mengejutkan banyak pihak. Alih-alih membela putrinya, Nikita Mirzani tampaknya lebih memilih untuk tidak terlibat langsung dalam perseteruan tersebut. Ia memilih untuk memberikan pembelaan kepada asisten pribadinya, Mail Syahputra.
“Ami coba lihat komentarnya Mail, aduh biar aja Mail membela diri. Dia begitu dia membela diri,” ujar Nikita dalam sebuah pernyataan. Nikita menegaskan bahwa Mail tidak bertindak tanpa alasan. Menurutnya, tindakan Mail untuk membela diri adalah sebuah respons yang wajar terhadap hinaan yang diterimanya.
“Kalau Mail dihina pasti akan dihina balik orangnya. Jadi biar aja,” imbuh Nikita. Dengan pernyataan ini, Nikita menunjukkan bahwa ia lebih memprioritaskan pembelaan terhadap asistennya daripada terlibat langsung dalam perseteruan antara Mail dan putrinya.
Nikita juga menambahkan, “Setahu gue Mail nggak duluan ya. Jadi kalau Mail membela dirinya ya its oke so fine,” menegaskan bahwa ia percaya Mail tidak memulai konflik tersebut dan mendukung Mail untuk membela diri.
Dalam perkembangan lainnya, Nikita Mirzani juga menjadi sorotan karena reaksinya terhadap komentar warganet yang meminta agar dia memaafkan Lolly dan menerima kembali putrinya. Nikita merasa kesal dan terganggu oleh komentar-komentar tersebut, yang menurutnya terlalu campur tangan dalam urusannya.
Melalui unggahan Instagram Story-nya, Nikita mengekspresikan kemarahannya dengan nada yang tegas. “Lah kenapa gue diceramahin, ada apa lo netizen,” tulis Nikita, menunjukkan ketidaksenangannya terhadap kritik yang diberikan oleh pengguna media sosial.
Nikita juga menyindir warganet yang mencoba mengajarinya cara bertindak. “Kalian itu berasa kaya bestie aku, 24 jam bareng. Cicilan aman? rumah tangga aman? anak-anak di rumah aman?” sindirnya, menyoroti ketidaktahuan orang-orang tentang kondisi pribadinya.
Tidak hanya sampai di situ, Nikita Mirzani juga mengancam akan mengambil tindakan terhadap akun-akun yang menghujatnya. “Kalian harus hati-hati, kalau gue udah iseng nanti cap-cip-cup. Entar gue cek yang nggak pakai akun fake gue laporin nih,” pungkasnya, memberikan peringatan kepada mereka yang mencoba menghina atau mencampuri urusannya.
“Simak juga: Athalla Naufal Rayakan Ulang Tahun ke-25”
Perseteruan antara Lolly dan Mail Syahputra telah membawa sorotan besar terhadap keluarga Nikita Mirzani. Meskipun Nikita memilih untuk tidak terlibat langsung dan lebih mendukung asisten pribadinya, keputusan ini menunjukkan bagaimana dia menghadapi situasi dengan pendekatan yang mungkin tidak biasa. Di sisi lain, reaksi Nikita terhadap komentar warganet juga mencerminkan ketidaknyamanannya terhadap campur tangan publik dalam urusannya.
Dengan pernyataan dan tindakannya, Nikita Mirzani menunjukkan bahwa ia memiliki cara sendiri dalam menangani konflik dan kritik. Ini adalah pengingat bahwa setiap individu, terutama mereka yang berada di bawah sorotan publik, seringkali menghadapi tantangan tersendiri dalam menjaga privasi dan integritas mereka di tengah arus informasi yang terus berkembang.