Info Kilasan – Korea Selatan meluncurkan program untuk mendorong penduduk dan pekerja distrik agar mau pacaran dan menikah. Program ini, yang mulai berlaku pada Oktober 2024, menargetkan para lajang yang lahir antara 1981 dan 2001 yang tinggal di kabupaten Saha-gu, Busan.
Dalam upaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang menurun, pemerintah Korea Selatan menawarkan insentif keuangan yang signifikan. Masing-masing pasangan potensial akan menerima 500.000 won (sekitar Rp5,8 juta) sebagai dorongan awal. Jika pasangan tersebut memutuskan untuk bertunangan, mereka akan mendapatkan tambahan 1 juta won (sekitar Rp11,6 juta). Ketika pasangan menikah, mereka akan menerima hadiah sebesar 20 juta won (sekitar Rp116 juta). Selain itu, juga mendapatkan berbagai manfaat tambahan lainnya yang dirancang untuk mendukung mereka dalam membangun kehidupan baru.
“Baca Juga: Kaesang Tidak Maju Pilkada 2024, Fokus Urus Keluarga”
Selain itu, pengantin baru juga berhak atas dukungan tambahan. Ini berupa setoran rumah sebesar 30 juta won (sekitar Rp349 juta) atau subsidi sewa bulanan sebesar 800.000 won (sekitar Rp9,3 juta) selama lima tahun. Dengan tambahan dukungan ini, total bantuan keuangan untuk pasangan yang berhasil pacaran hingga menikah dapat mencapai antara 53 juta won (sekitar Rp516 juta) hingga 71 juta won (sekitar Rp826 juta), mencakup berbagai bentuk bantuan untuk mempermudah transisi ke kehidupan baru.
Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya lebih besar untuk mengatasi krisis kelahiran di Korea Selatan. Tingkat kelahiran yang rendah telah menjadi masalah demografis utama. Pemerintah berharap insentif ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk menikah dan membentuk keluarga. Dengan menawarkan dukungan finansial yang signifikan, Korea Selatan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan populasi dan memperbaiki struktur demografi negara.
Program ini juga merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendukung kesejahteraan keluarga dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Selain itu, pemerintah berharap bahwa insentif ini akan membantu mengurangi beban finansial yang sering kali menjadi kendala bagi pasangan muda. Dengan demikian, diharapkan angka kelahiran dapat meningkat dan kualitas hidup para pasangan yang memutuskan untuk membangun keluarga di Korea Selatan dapat mengalami perbaikan yang signifikan.
“Simak Juga: Anak Perempuan Pertama, Ketangguhan yang Menginspirasi”