Info kilasan – Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan global, tidak hanya karena pertunjukan olahraga yang menakjubkan, tetapi juga karena inovasi teknologi yang digunakan untuk mendukung kelancaran acara tersebut. Salah satu inovasi terbaru datang dari tim peneliti di University of Texas (UT) di Austin, yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan prakiraan cuaca yang sangat terperinci dan akurat untuk Paris selama Olimpiade.
Dipimpin oleh Profesor Dev Niyogi dan peneliti pascadoktoral terkemuka Manmeet Singh, tim UT Austin telah mengembangkan sistem prakiraan cuaca yang canggih untuk membantu penyelenggara Olimpiade. Prakiraan ini tidak hanya mencakup informasi standar seperti peluang hujan, kecepatan angin, suhu, dan kelembaban udara, tetapi juga memperkenalkan ukuran baru yang disebut ‘thermal comfort’. Indikator ini mengukur seberapa nyaman suhu di lapangan dengan mempertimbangkan faktor seperti naungan bangunan dan pepohonan sekitar.
“Baca juga: Smart TV Samsung Inovasi Canggih dengan Teknologi AI”
“Kita semua dapat berkontribusi dengan cara kita sendiri di ajang ini,” ujar Niyogi, yang juga merupakan profesor di UT Jackson School of Geosciences dan Cockrell School of Engineering. “Saya tidak akan pernah menjadi atlet di tingkat Olimpiade. Tetapi semampu saya, saya merasa ini adalah cara saya berkompetisi dalam semangat Olimpiade.”
Prakiraan cuaca harian yang dihasilkan oleh UT Austin adalah salah satu dari banyak prakiraan yang disediakan kepada pejabat Olimpiade. Sebagai bagian dari proyek yang didukung oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Proyek ini melibatkan berbagai organisasi penelitian internasional. Termasuk layanan cuaca nasional dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Swedia, masing-masing dengan pendekatan dan fokus prakiraan cuaca mereka sendiri.
Niyogi menekankan pentingnya prakiraan ini bagi penyelenggara Olimpiade. “Prakiraan penelitian tambahan berguna bagi pejabat Olimpiade karena dapat membantu mereka menyempurnakan penjadwalan dan logistik acara untuk acara olahraga terbesar di dunia ini,” kata Niyogi. Prakiraan ini fokus pada ‘skala kota’. Dengan data spesifik tentang kondisi di Paris dan wilayah pesisir kota Marseilles, tempat berlangsungnya beberapa acara Olimpiade.
Prakiraan cuaca UT Austin menawarkan keunggulan dibandingkan metode konvensional. Niyogi menjelaskan bahwa model cuaca konvensional sering kali tidak dapat merepresentasikan kondisi kota dengan akurat. “Kami tidak merepresentasikan kota dengan baik dalam kebanyakan model cuaca. Jadi, ada upaya terpadu dengan berbagai tim peneliti mencoba mempelajari pengukuran di kota-kota dan mencoba menyajikan fitur-fitur tersebut ke dalam model cuaca untuk meningkatkan prakiraan cuaca di kota-kota,” ujarnya.
“Simak juga: RAGA AIO Menawarkan Warna Baru Cyan/Tiffany & Navy Blue”
Tim UT Austin menggunakan teknik ‘downscaling’ dengan pembelajaran mesin untuk mengubah data dari model global besar. Yang memberikan resolusi kasar (sekitar 25 x 25 kilometer) menjadi resolusi yang jauh lebih halus (1 kilometer atau lebih). Proses ini memungkinkan mereka untuk menangkap detail yang lebih spesifik dan relevan untuk kota-kota besar seperti Paris.
“Data dari model global berguna tetapi kami tidak dapat menggunakannya secara langsung. Jadi, data tersebut berguna tetapi tidak dapat digunakan,” jelas Harsh Kamath, mahasiswa doktoral yang bekerja dengan Niyogi. “Anda dapat menganggapnya seperti gambar yang kasar, kami membuatnya lebih halus. Jadi, kami menangkap lebih banyak detail untuk kota-kota tersebut.”
Studi ini membutuhkan daya komputasi signifikan, yang disediakan oleh sistem komputasi berkinerja tinggi di Texas Advanced Computing Center. Prakiraan cuaca harian untuk Olimpiade merupakan kesempatan berharga untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mesin dalam konteks baru dan berpotensi memajukan penelitian dalam prakiraan cuaca pada skala kota.
“Fakta bahwa penelitian ini dilakukan dalam konteks Olimpiade, dan fakta bahwa ada kemungkinan beberapa hasil. Ini dapat digunakan untuk membantu acara semacam itu merupakan lambang semangat UT. Apa yang dimulai di sini akan mengubah dunia,” kata Niyogi, menutup komentarnya.
Dengan teknologi AI yang semakin maju, prakiraan cuaca untuk Olimpiade Paris 2024 tidak hanya memberikan informasi yang lebih akurat untuk atlet dan penyelenggara. Tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan signifikan dalam cara kita memahami dan memprediksi kondisi cuaca di lingkungan urban.