5 Pebulu Tangkis Dunia Tinggalkan Pelatnas Negaranya
infokilasan.com – Lima pebulutangkis tunggal putra dunia memilih keluar dari Pelatnas negaranya dan beralih ke jalur profesional. Keputusan ini mereka ambil dengan berbagai pertimbangan, salah satunya demi mendapatkan fleksibilitas waktu yang lebih baik.
Dengan menjadi pemain profesional, mereka bebas menentukan jadwal latihan, turnamen, dan program pengembangan pribadi tanpa terikat aturan pelatnas. Hal ini memungkinkan mereka mengelola karier dengan strategi yang lebih sesuai kebutuhan masing-masing.
Meski tak lagi dibina langsung oleh federasi bulutangkis negaranya, para pemain ini tetap menunjukkan performa yang kompetitif di level internasional. Bahkan, beberapa di antaranya justru meraih prestasi lebih tinggi dibanding saat masih berada di pelatnas.
Salah satu contoh paling dikenal adalah Viktor Axelsen. Setelah keluar dari pelatnas Denmark, ia membuktikan bisa menjadi juara dunia dan peraih emas Olimpiade. Keberhasilannya menginspirasi pemain lain untuk menempuh jalur serupa.
Pemain-pemain ini menunjukkan bahwa meninggalkan pelatnas bukan akhir dari segalanya. Dengan dukungan tim pribadi yang solid dan manajemen karier yang tepat, mereka tetap mampu bersaing dengan pemain top dunia.
Fenomena ini menjadi sorotan di dunia bulutangkis karena mencerminkan perubahan pola pikir atlet masa kini. Mereka tidak hanya fokus pada pelatihan sentralisasi, tapi juga pada keseimbangan antara performa, kesehatan, dan kebebasan pribadi.
Lima nama besar ini menjadi bukti bahwa jalur profesional bisa menjadi pilihan yang tepat bagi atlet yang ingin berkembang secara independen dan maksimal.
“Baca Juga: 50% Puskesmas Tanpa Dokter Gigi, Solusi Cepat Dibutuhkan”
Sejumlah pemain tunggal putra dunia memilih keluar dari pelatnas negaranya demi mengejar karier sebagai pemain profesional. Keputusan ini diambil karena berbagai alasan, mulai dari keinginan memiliki fleksibilitas waktu hingga tekanan internal dari asosiasi.
Pemain seperti Viktor Axelsen dan Anders Antonsen dari Denmark menjadi pelopor tren ini. Keduanya kini membangun basis latihan mandiri di Dubai. Mereka tetap berprestasi meski tak lagi dibina langsung oleh federasi.
Di Asia Tenggara, Lee Zii Jia dari Malaysia juga memilih jalur profesional setelah merasa tekanan dari pelatnas terlalu berat. Ia ingin membangun kariernya tanpa tekanan organisasi.
Dua tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, resmi keluar dari Pelatnas PBSI pada Mei 2025.
Jonatan Christie mengaku terinspirasi Viktor Axelsen yang sukses meski sudah keluar dari pelatnas. Ia ingin lebih fleksibel dalam menjalani karier.
Sementara itu, Chico menyatakan telah mendiskusikan keputusan ini dengan pelatih. Ia ingin mencoba sistem pelatihan berbeda di luar pelatnas.
Meski keluar, keduanya tetap berada dalam naungan PBSI sebagai pemain independen yang mewakili Indonesia di level internasional.
“Baca Juga: Mayoritas Wilayah Indonesia Mulai Alami Musim Kemarau”
Viktor Axelsen meninggalkan Pelatnas Denmark pada 2021 dan langsung membangun pusat pelatihan mandiri di Dubai.
Langkahnya diikuti Anders Antonsen yang keluar dari pelatnas pada 2022. Keduanya kini melatih diri bersama tim profesional masing-masing.
Model pelatihan independen ini memberikan kebebasan dan efektivitas lebih tinggi bagi atlet. Tren ini semakin banyak diikuti pemain elit dunia.